14 Jun 2011

Biri-biri Kecil Berbulu Putih

Kalian barangkali telah mengetahui bahwa biri-biri memiliki wajah mungil, manis tanpa dosa. Ada pula yang lebih besar dan sangat mirip dengan mereka. Itu adalah induknya. Tahukah kalian bahwa ada ikatan kuat antara anak biri-biri dan induknya? Ikatan kuat ini nampak jelas saat sang induk mulai memberi makan anaknya.

Pada saat induk biri-biri melahirkan anaknya, ia tak pernah melupakan bau dan rasa yang ia rasakan ketika ia membersihkan anaknya dengan lidahnya. Itulah mengapa ia tak akan menerima bayi biri-biri lain yang mempunyai bau dan rasa berbeda. Ini sungguh mengagumkan! Sementara seorang ibu di rumah sakit barangkali akan menerima begitu saja bayi lain yang diserahkan kepadanya, induk biri-biri dapat dengan mudah membedakan anaknya sendiri dari yang lain di antara sekawanan biri-biri.

Akan tetapi, induk biri-biri tidak memiliki banyak waktu untuk mengenali anak mereka sendiri, ia harus berusaha mengenali mereka segera setelah melahirkan. Jika tidak, ia tak akan pernah dapat menemukan anaknya di antara sekawanan biri-biri. Tetapi, sang induk tak pernah memperoleh masalah seperti ini, karena Allah mengilhaminya untuk menjilat bayinya segera setelah ia melahirkan sehingga ia dapat mengenali bau dan rasanya.

Baiklah, tahukah kalian apa yang melindungi biri-biri kecil dari hujan? Kulitnya! Karena kulitnya memiliki lapisan lunak berlemak, ia berfungsi seperti “jas hujan” yang menjaga biri-biri kecil agar tidak basah. Hal ini menjadika bulunya menggulung dan tetap kering di bawah hujan.

Selain itu, salah satu sifat penting biri-biri kecil adalah kemampuan mereka untuk memamah biak. Pernahkah kalian melihat binatang memamah biak? Kami akan menerangkannya padamu. Beberapa binatang pemakan rumput adalah pemamah biak. Binatang-binatang ini memiliki lambung yang terbagi menjadi empat bagian. Ketika binatang tersebut memakan sesuatu, makanan tersebut mulanya menuju ke lambung kemudian kembali lagi ke mulut. Setelah binatang ini mengunyahnya, makanan ini menuju bagian lain dalam lambungnya. Proses ini dinamakan memamah biak. Tuhan kita telah memberikan kemampuan ini kepada beberapa binatang agar dapat mencerna makanan yang sukar dicerna dengan lebih baik.

Domba dan biri-biri memiliki berbagai manfaat bagi manusia. Setiap hari mereka memproduksi susu, dan susu domba umum diminum dan digunakan di berbagai tempat di dunia. Kalsium dalam susu ini bermanfaat bagi perkembangan tulang dan gigi. Bahan dasar pembuatan yogurt dan keju adalah susu. Susu juga digunakan untuk membuat kue, pastry, dan makanan lainnya. Singkatnya, susu merupakan salah satu makanan bergizi yang kita makan setiap hari. Bahkan, benang yang terbuat dari bulu wol mereka digunakan untuk menenun kain bagi kita. Benang yang digunakan untuk berbagai keperluan lain telah membuat hidup kita lebih mudah. Dalam Alqur’an, Kitab Allah yang diturunkan bagi manusia, manfaat binatang ini bagi manusia dinyatakan sebagai berikut:

Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya) pula dari bulu biri-biri, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (Surat an-Nahl: 80)

… Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Surat an-Nahl: 66)

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, kita mendapatkan manfaat dari domba dan biri-biri. Kita seharusnya sangat berterima kasih kepada Allah atas kenikmatan yang telah diciptakan bagi kita.

Kuda: Kawan Kita yang Setia

Tahukah kalian, bahwa setelah anjing, kawan kita yang setia adalah kuda? Kuda piaraan tidak pernah meninggalkan majikannya jika tidak terpaksa.

Kawan setia kita ini dapat membawa kita berkilo-kilo meter jauhnya tanpa kelelahan. Kuda adalah binatang yang banyak membantu manusia sepanjang sejarah.

Saat ini kalian dapat menyaksikan ribuan mobil di jalanan dan banyak jalan tol dibangun untuk mobil-mobil ini. Akan tetapi, mobil melayani manusia baru pada abad terakhir ini. Pada saat kakek atau nenekmu lahir, belum ada mobil. Pada saat itu, binatang, khususnya kuda, digunakan sebagai sarana transportasi.

Tahukah kalian bahwa kalian dapat menandai umur kuda dengan melihat giginya? Karena rumput yang dimakan oleh kuda mengandung pasir dan debu, gigi mereka lambat laun aus dan tingkat keausan ini menunjukkan umurnya. Tetapi, sebenarnya gigi kuda sangat panjang. Gigi-gigi ini mirip dengan tongkat yang tertanam pada tulang rahang. Dibandingkan dengan gigi kita, akar gigi kuda berada jauh di dalam. Ketika gigi mulai aus, bagian yang tertanam di dalam tulang rahang mulai muncul. Bahkan pada kuda yang sangat tua, akar giginya akan terlihat di permukaan gusi. Masing-masing gigi dapat aus sepanjang 2,5 sampai 5 cm sebelum ia tak dapat dipakai untuk mengunyah. Berpikirlah sejenak, jika Tuhan kita tidak memberikan sifat ini kepada kuda, binatang ini akan segera kehilangan giginya dan mati kelaparan.

Tuhan kita juga telah memberikan kemampuan penting lainnya pada bulu-bulu kuda. Bulu kuda menjadi semacam thermostat - alat yang digunakan untuk mengatur suhu tubuh – bagi mereka. Tubuh mereka harus terjaga pada suhu 38 derajat Celcius . Untuk memelihara suhu ini, bulu kuda menjadi lebih panjang di musim dingin. Di musim panas, kuda merontokkan bulu-bulunya, dengan begitu suhu tubuh mereka tetap terjaga.

Ada satu lagi sifat menarik dari kuda: kuda tidur berdiri! Tahukah kalian bagaimana mereka berusaha agar tidak terjatuh? Karena tulang kaki mereka memiliki kemampuan untuk “mengunci” selama tidur. Berkat kemampuan yang telah Allah berikan pada kuda ini, mereka dapat tidur berdiri dan juga membawa beban berat. Sementara itu, kepala manusia terkulai jika ia tertidur di atas kursi.

Kaki kuda diciptakan tidak hanya untuk dapat membawa beban berat tetapi juga untuk berlari cepat. Tidak seperti binatang-binatang lainnya, kuda tidak memiliki tulang selangka, suatu ciri yang memungkinkan mereka melangkah lebih lebar. Selain itu, terdapat mekanisme pada tulang dan otot kaki mereka yang menurunkan jumlah tenaga yang dikeluarkan ketika mereka berlari semakin cepat dan meningkatkan kemampuan bergerak. Fungsi mekanisme ini mirip dengan gigi persneling pada mobil. Seperti mobil yang beralih pada persneling lebih tinggi ketika semakin kencang, kuda pun beralih pada “persneling” lebih tinggi jika ingin berlari lebih cepat. Sementara tenaga yang diperlukan untuk mendorong menurun, kemampuan geraknya meningkat.

Baiklah, mengapa tubuh kuda dirancang untuk mampu membawa beban berat dan dapat berlari cepat? Sebenarnya membawa beban berat atau berlari cepat bukanlah keterampilan yang diperlukan kuda untuk dirinya sendiri. Jadi, mengapa kuda memiliki sifat demikian?

Jawabannya telah jelas. Kemampuan ini diberikan kepada kuda bukan untuk kebutuhan mereka sendiri, melainkan untuk melayani manusia. Dengan kata lain, Allah telah menciptakan kuda dengan kemampuan-kemampuan tadi sehingga mereka dapat melayani manusia. Dalam Alqur’an Allah menegaskan bahwa Allah telah menciptakan binatang untuk melayani manusia:

Dan Dia menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada bulu yang menghangatkan, dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang, dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan dia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan) diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Surat an-Nahl: 5-8)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar